Resiko Produk Tanpa Website

Terlepas jalan rejeki orang itu berbeda-beda, akan tetapi kita tak akan lepas dari yang namanya hukum alam yang kalau disimpulkan tertumpu pada istilah sebab akibat. Diera digital saat ini, hampir semua usaha pada menggunakan internet sebagai basis pemasaranya, jangan heran jika ada pelaku usaha yang rela keluarkan biaya untuk membangun pasar diinternet, dengan cara membuat website, akun sosialmedia dan lain sebagainya.

Saya gak akan bahas tentang sosialmedia, saya pikir sudah banyak orang bisa tanpa perlu banyak baca, disosmed kan tinggal daftar lalu sampaikan produk anda, terlepas laku atau gak laku itu terserah cara pribadi masing masing mengelolanya. 

Saya akan bahas sisi lain pasar online yang lebih besar dan lebih luas jangkauanya. Internet bukan sosmed saja, terlalu kecil kalau cuma menggantungkan harapan dimedsos, internet itu luas ada youtube, ada vimeo ada marketplace dan ada website. 

Nah, saya bahas websitenya saja, ini menarik, karena sebenarnya inti atau kunci kesuksesan sebuah produk itu terletak di website produk itu sendiri. Boleh saja orang pakai sosmed untuk promosi, marketplace untuk promosi, tapi kalau tidak ada websitenya bisa dibilang dia jualan tidak punya toko sendiri, tidak ada lapak sendiri. Dia nebeng difacebook, twitter, instagram dll. Yang namanya nebeng tentu kurang bisa memberi kepercayaan bukan.

Jadi bagaimana nilai sebuah produk yang gak dilengkapi dengan website, hmmmm... anda bisa nilai sendiri. Walaupun jualan gak harus memiliki website, tapi setidaknya jika produk anda punya website maka besar kemungkinan produk anda dapat pembeli dari orang orang yang lebih memilih produk yang didukung website gitu saja.